Jumat, 25 November 2016

MAKALAH EMOSI



Tugas Kelompok Makalah Psikologi
“EMOSI”
Oleh:
Kelomopok 4







DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………………….i
Kata pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar isi………………………………………………………………………………………......iii
BAB I A.Pendahuluan……………………………………………………………………………...1
B.Tujuan mempelajari……………………………………………………………………………..1
BAB II  Pembahasan……………………………………………………………...………………...2
A.pengertian Emosi………………………………………………………………………………..2
B.Faktor Timbul nya Emosi………………………………………………………………………..2
C.Macam-macam Emosi…………………………………………………………………………..3
D.Emosi Dan Kesehatan…………………………………………………………………………...5
E.Cara Mengatasi Emosi…………………………………………………………………………...7
F.Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu.......................................................7
G.Peranan Emosi dalam Proses Berpikir……………………………………..…………………....8
H. Peran Keluarga dan Sekolah Terhadap Perkembangan Emosi………………………………...8
I. Pengaruh Emosi Negatif Terhadap Kerohanian…......………………………………...………....9
J.Hubungan Emosi Dengan  Keperawatan………………………………………………………10
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Daftar Pustaka














BAB I
A.Pendahuluan

           Remaja berada pada periode yang banyak mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa.
          Para remaja mulai tertarik pada lawan jenis, ketertarikan ini disatu sisi dapat menimbulkan konflik dalam diri mereka karena muncul perasaan malu, kurang percaya diri, dan kebingungan dalam penyesuaian diri agar bertingkah laku seperti diinginkan orang dewasa.Kecenderungan tingginya gejolak emosi remaja perlu dipahami oleh pendidik, khususnya orang tua dan guru. Untuk itu perlu dihindari hal-hal yang dapat menimbulkan emosi negatif seperti marah, kecewa, sedih yang mendalam, frustasi, cemas, dan lain-lain.


B.Tujuan Mempelajari Emosi

1)      Dengan mempelajari emosi mahasiswa/i dapat mengenali emosi diri sendiri
2)      mahasiswa/i dapat meningkatkan emosi positif dalam diri sendiri
3)      kita dapat mengontrol emosi dengan memahami batasan-batasan emosi.












1

BAB II
Pembahasan

A.Pengertian Emosi
             emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi juga diartikan sebagai suatu reaksi psikologis dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, muak, haru, cinta, dan sejenisnya. Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan dan surut dalam waktu yang singkat.
      Pengertan emosi menurut ahli:
1.       Hathersall (1985) merumuskan pengertian emosi sebagai suatu psikologis yang merupakan pengalaman subyektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Misalnya seorang remaja yang sedang marah memperlihatkan muka merah, wajah seram, dan postur tubuh menegang, bertingkah laku menendang atau menyerang, serta jantung berdenyut cepat.
2.       Keleinginna and Keleinginan (1981) berpendapat bahwa emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah laku. Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut bahagia, sedih.
3.       William James (dalam DR. Nyayu Khodijah) mendefinisikan emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh.
Dari berbagai pengertian emosi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa emosi merupakan reaksi psikologi seseorang dalam bertindak atau melakukan suatu tindakan, misalnya menangis, marah, benci, takut, sedih, haru, cinta, muak, bahagia dan lain-lain.


B.Faktor Timbulnya Emosi
1.      Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara individu. Mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah:
a.    Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
b.   Merasa dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh siapapun termasuk orang tua mereka.

2
c.    Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
d.   Merasa tidak mampu atau bodoh.
e.    Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
f.    Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan dibedakan secara tidak adil.

2.      Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah berikut ini.
a.    Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri mereka dilecehkan.
b.   Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
c.    Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih banyak disalahkan, dikritik oleh orang tua atau guru, akan cenderung menjadi marah dan mengekspresikannya dengan cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau masuk geng dan bertindak merusak (destruktif).
d.   Disikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara membandingkan dengan saudaranya yang lebih berprestasi dan lainnya.
e.    Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua mampu.
f.    Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela, dihukum dan dihina.

c. Macam-Macam Emosi
           Atas dasar aktivitasnya, tingkah laku emosiaonal dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: takut, cemburu, gembira, marah dan cinta.
1.      Emosi Takut
           Pada dasarnya, rasa takut itu bermacam-macam. Ada yang timbul karena seorang anak kecil memang ditakut-takuti atau karena berlakunya berbagai pantangan dirumah. Akan tetapi, ada juga rasa takut “naluriah” yang terpendam dalam hati sanubari setiap insan. Misalnya saja, rasa takut akan tempat gelap, takut berada ditempat sepi tanpa teman, atau takut menghadapi hal-hal asing yang tidak dikenal. Kengerian-kengerian ini relative lebih banyak di derita oleh anak-anak daripada orang dewasa.

3
 Karena, sebagai insane yang masih sangat muda, tentu saja daya tahan anak-anak belum kuat.
           Jika dilihat secara objektif, bisa dikatakan bahwa rasa takut selain mempunyai segi-segi negative, yaitu bersifat menggelorakan dan menimbulkan perasaan-perasaan dan gejala tubuh yang menegangkan, juga ada segi positifnya. Rasa takut merupkan salah satu kekuatan utama yang mendorong dan menggerakannya. Reaksi yang timbul di dalam individu, lalu menggerakan individu untuk melindungi diri terhadap rangsangan atau bahaya dari luar, menjauhkan diri dari sesuatu yang dapat menyakiti diri, melukai diri, atau menimbulkan bahaya lainnya.
           Dengan demikian, jelaslah bahwa rasa takut mempunyai nilai negative dan positif. Positif karena rasa takut melindungi individu dalam keadaan yang berbahaya.

2.      Emosi Cemburu
           Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang. Seseorang yang cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap saingannya.

3.      Emosi Gembira
           Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan biasanya kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kegembiraan biasanya bersifat social, yaitu melibatkan orang-orang lain di sekitar orang yang sedang genbira tersebut.

4.      Emosi Marah
           Sumber utama kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada tujuannya. Dengan demikian,ketegangan (stress) yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.

5.Emosi Cinta emosi yang paling menonjol dikalangan remaja. Pada masa remaja, rasa cinta ini diarahkan pada lawan jenisnya. Misalnya anak laki-laki diarahkan kepada anak perempuan dan anak perempuan diarahkan pada anak laki-laki.



4
D. Emosi Dan Kesehatan
           Faktor pikiran (emosi) merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai, orang yang berpikiran positif biasanya punya tingkat kesehatan yang lebih baik. Karna itu, mengendalikan perasaan seperti marah dan sedih adalah untuk menjaga jiwa dan raga tetap sehat. Emosi bisa mengganggu kesehatan yang berasa dari emosi (perasaan) penderita. Ada tujuh jenis emosi yang biasa mengganggu kesehatan antara lain: gembira (senang), marah, khawatir, melamun, berpikir sedih, takut dan terkejut.
Berikut ini adalah pengaruh tujuh emosi terhadap kesehatan:
1.      Gembira
Gembira adalah pertanda jantung berfungsi normal. Berarti darah, kelenjar limpa, dan chi (listrik tubuh) berjalan normal. Manifestasinya badan sehat. Namun, bila perasaan itu berlebihan, jalannya chi yang perlahan itu akan bergolak dan tersebar, sehingga semangat yang tersimpan dalam jantung menjadi berantakan. Pada saat sangat gembira, aliran chi akan melambat.
2.      Marah
Pada kondisi normal, hati bekerja dengan baik. Namun, begitu ada emosi negatif berupa kemarahan, hati akan terangsang. Bila marah bregolak, chi hati berbalik naik ke atas, aliran darah naik ke atas serta bergolak. Kemarahan ditandai dengan muka merah dan badan bergetar.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa sakit hati (sebagai organ) disebabkan oleh sakit hati (sebagai perasaan). Karena hati berhubungan dengan kandung empedu, kemarahan berakibat juga pada rusaknya fungsi kandung empedu ini. Akibatnya, kemarahan selalu mengarah pada diri sendiri.

3.      Khawatir
Kekhawatiran  yang berlebihan bias menyebabkan aliran chi bisa terhenti untuk sementara atau tersumbat. Kekhawatiran yang berlebihan akan mengganggu kerja paru-paru yang hubungannya sangat dekat dengan usus besar.
Tidak mengherankan, orang yang merasa khawatir biasanya akan menekan dada tempat paru-parunya berada. Paru-paru dilambangkan dengan warna putih. Karena itu, orang yang khawatir biasanya ditandai dengan muka pucat. Itu berarti chi paru-parunya tidak normal.


5
4.      Berpikir
Berpikir di sini juga meliputi penggunaan akal, berpikir terlalu banyak akan mengganggu fungsi atau kerja limpa. Karena limpa berhubungan sangat erat dengan lambung, berpikir yang keterlaluan akan mengganggu aktivitas lambung pula, tidak mengherankan orang yang banyak berpikir sering menderita radang lambung atau gastritis dan terganggu alat geraknya.
5.      Sedih
Emosi sedih bisa timbul karena seseorang dihadapkan pada keadaan yang mengecewakan, menggelisahkan atau muncul sebagai akibat penderitaan karena luka, sakit, derita atau nyeri. Seperti rasa khawatir, emosi sedih mempengaruhi kerja paru-paru, selain paru-paru, jantung juga mudah terpengaruh emosi negatif ini. Karena organ dalam saling berhubungan, emosi sedih dapat mempengaruhi hati dan organ lainnya. Sedih dapat juga mengakibatkan terputusnya hubungan antara jantung dan pericardium (selaput jantung). Akibatnya, timbul pendarahan lewat dubur dan uretra.
6.      Takut
Rasa takut muncul sebagai manifestasi dari munculnya ketegangan mental. Ketakutan seseorang seringkali berbeda dengan ketakutan orang lain. Ada orang yang takut melihat anjing, ular, berjalan di ketinggian, berbicara di depan umum, bertemu orang lain, dan sebagainya. Takut bisa dipengaruhi dan mempengaruhi ginjal. Ketakutan yang berlebihan akan mengacaukan fungsi ginjal dan limpa.
7.      Terkejut
Terkejut adalah akibat dari ketegangan jiwa, terkerjut dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh fungsi ginjal, terkejut yang berlebihan akan melukai ginjal dan jantung. Dapat disimpulkan, orang yang mudah terkejut biasanya mempunyai fungsi jantung yang lemah.









6
E.Cara Mengatasi Emosi

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala macam sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dan lain-lain di sekitarnya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi emosi: diantaranya adalah
1)   Merasakan apa yang orang lain rasakan
2)   Tenangkan hati di tempat yang nyaman
3)   Mencari kesibukan yang disukai
4)   Curahan hati
5)   Mencari penyebab dan mencari solusi
6)   Ingin menjadi orang baik
7)   Cuek dan melupakan masalah yang ada
8)   Berfikir rasional sebelum bertindak
9)   Diversifikasi tujuan, cita-cita dan impian hidup
10) Jangan mudah terbawa emosi



F.  Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu
Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya :
Ø  memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai.contohnya:kalau kita mndapatkan nilai yang tinggi punya kepuasan.
Ø  melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa ( frustasi ).
Ø  menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup ( nervous ) dan gagap dalam berbicara.
Ø  terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.contoh:dalam pacaran


7

G.  Peranan Emosi dalam Proses Berpikir
ü    memungkinkan mengontrol tingkah laku.contohnya:saat kita marah,kita bisa mengendalikan marah agar kita pun kurang marah nya.
ü    memberi arti terhadap pengalaman:contohnya:mis:minggu kmrin lagi marah2 emosi blm trkontrol,jadi gimna caranya minggu berrikutnya seandainya ada yang bikin kita emosi,dan kita dapat mengontrol emosi dari pengalaman sebelumnya.
ü    memecahkan masalah.
ü    berpikir kritis.
ü  memahami konsep kuantitas(ukuran),bagaimana cara kita mengetahui ukuran atau batasan.mis.kita lagi marah jadi kita harus tahu batasan emosi kita biar tidak meluap.
ü  Memahami konsep diri:artinya:lebih tau tentang pribadi emosi kita.contohnya: mampu mngntrol emosi diri kita sendiri bukan orang lain.
H. Peran Keluarga dan Sekolah Terhadap Perkembangan Emosi
          John Mayer, psikolog dari University of New Hampshire, mendefinisikan kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri. Lebih lanjut pakar psikologi Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Dapat disimpulkan Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Guru dan keluarga dapat mengembangkan keterampilan kecerdasan emosional seorang anak dengan memberikan beberapa cara yaitu:
1. Mengenali emosi diri anak , mengenali perasaan anak sewaktu perasaan yang dirasakan terjadi merupakan dasar kecerdassan emosional. kemampuan untuk memantau peraaan dari waktu kewaktu merupakan hal penting bagi pemahahaman anak.
2. Mengelola emosi, menangani perasan anak agar dapat terungkap dengan tepat kemampuan untuk menghibur anak , melepasakan kecemasan kemurungan atau ketersinggungan, atau akibat – akibat yang muncul karena kegagalan.
3. Memotivasi anak, penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam keterkaitan memberi perhatian dan kasih sayang untuk memotivasi anak dalam melakukan kreasi secara bebas.
8
4. Memahami emosi anak.
5. Membina hubungan dengan anak, Setelah kita melakukan identifikasi kemudian kita mampu mengenali, hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan kecerdasan emosional yaitu dengan memelihara hubungan.
6. Berkomunikasi “dengan jiwa “, Tidak hanya menjadi pembicara terkadang kita harus memberikan waktu lawan bicara untuk berbicara juga dengan demikian posisikan diri kita menjadi pendengar dan penanya yang baik dengan hal ini kita diharapkan mampu membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan anak dengan reaksi atau penilaian.

I. PENGARUH EMOSI NEGATIF TERHADAP KEROHANIAN
ü  Emosi negatif dapat menghilangkan sukacita dan membuat seseorang larut dalam kesedihan.
Ketika kita dikuasai oleh emosi negatif, kita tidak bisa memenuhi perintah Tuhan yang menghendaki agar kita senantiasa bersukacita di dlaam Dia. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!“(Filipi  4:4)
ü  Membuat seseorang tidak percaya diri bahkan membenci diri sendiri. Rasa tidak percaya diri berakar dari anggapan bahwa seseorang tidak berharga dan tidak mampu. Anggapan seperti ini bisa membuat seseorang tidak hanya membenci diri sendiri, tetapi juga membenci Allah dan menganggapNya tidak adil. “Oleh karena engkau Berharga di mataKu dan mulia, dan aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu,dan bangsa2 sebagai ganti nyawamu.“(Yesaya 43:4).
ü  Tidak disukai oleh orang2 di sekitarnya. Tidak ada ornag yang senang berada di dekat orang yang suka marah, iri hati, pembenci dan selalu bersedih. Ini menjelaskan bahwa emosi yang negatif menghalangi kita untuk menjadi berkat bagi lingkungan dimana kita berada.”Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.“(Amsal       21:9).
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu,demikian pula segala kejahatan. tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.“(Efesus 4:31-32).


9
J.Hubungan Emosi Dengan  Keperawatan
Pelayanan keperawatan sangat diperlukan sosok perawat yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, teman sesama perawat, dokter dan tim kesehatan yang lain. Saat perawat berinteraksi sangat dibutuhkan sikap empati, mampu mengenali emosi diri dan emosi orang lain, sehingga akan terjalin hubungan saling percaya dan saling membantu antara perawat dengan pasien, perawat dengan keluarga, perawat dengan dokter, perawat dengan tim medis yang lain.


















10
BAB III
Penutup
A.kesimpulan
Emosi dapat diartikan sebagi suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, muak, haru, cinta dan lain-lain. Emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah laku.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan, marah, takut, bahagia dan lainnya.
Kemudian jenis emosi terdiri dari emosi positif yaitu (emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya. Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.
Jenis emosi lainnya yaitu menurut Luella Cole (1963) yaitu
a.       Emosi marah yaitu emosi yang lebih mudah timbul dibandingkan dengan emosi lainnya.penyebabnya yaitu karena direndahkan, dipermalukan,dihina, dipojokkan dan lain-lainnya.
b.      Emosi takut yaitu Ketakutan ini banyak menyangkut dengan ujian yang akan diikuti, sakit, kekurangan uang, rendah prestasi, tidak dapat pekerjaan dan sebagainya.
c.       Emosi cinta yaitu emosi yang paling menonjol dikalangan remaja. Pada masa remaja, rasa cinta ini diarahkan pada lawan jenisnya. Misalnya anak laki-laki diarahkan kepada anak perempuan dan anak perempuan diarahkan pada anak laki-laki.

B.     Saran
                        Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap bagi yang membaca makalah ini bisa memberikan masukan.







DAFTAR PUSTAKA
3.      Makala  http://s-idolaku.blogspot.com/2012/04/makalah-emosi.htmlh Emosi
5.      http://lettre-de-raphael.blogspot.com/2013/05/hubungan-emosi-dalam-keperawatan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar