Tugas
Kelompok Makalah Psikologi
“EMOSI”
Oleh:
Kelomopok
4
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………………….i
Kata pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar isi………………………………………………………………………………………......iii
BAB I A.Pendahuluan……………………………………………………………………………...1
B.Tujuan mempelajari……………………………………………………………………………..1
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………...………………...2
A.pengertian Emosi………………………………………………………………………………..2
B.Faktor Timbul nya Emosi………………………………………………………………………..2
C.Macam-macam Emosi…………………………………………………………………………..3
D.Emosi Dan Kesehatan…………………………………………………………………………...5
E.Cara
Mengatasi Emosi…………………………………………………………………………...7
F.Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu.......................................................7
G.Peranan
Emosi dalam Proses Berpikir……………………………………..…………………....8
H. Peran Keluarga dan
Sekolah Terhadap Perkembangan Emosi………………………………...8
I. Pengaruh Emosi
Negatif Terhadap Kerohanian…......………………………………...………....9
J.Hubungan Emosi Dengan Keperawatan………………………………………………………10
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Daftar Pustaka
BAB I
A.Pendahuluan
Remaja berada pada periode yang
banyak mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut
dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang
dewasa.
Para remaja mulai tertarik pada lawan
jenis, ketertarikan ini disatu sisi dapat menimbulkan konflik dalam diri mereka
karena muncul perasaan malu, kurang percaya diri, dan kebingungan dalam
penyesuaian diri agar bertingkah laku seperti diinginkan orang
dewasa.Kecenderungan tingginya gejolak emosi remaja perlu dipahami oleh
pendidik, khususnya orang tua dan guru. Untuk itu perlu dihindari hal-hal yang
dapat menimbulkan emosi negatif seperti marah, kecewa, sedih yang mendalam,
frustasi, cemas, dan lain-lain.
B.Tujuan Mempelajari Emosi
1) Dengan mempelajari emosi mahasiswa/i
dapat mengenali emosi diri sendiri
2) mahasiswa/i dapat meningkatkan emosi
positif dalam diri sendiri
3) kita dapat mengontrol emosi dengan
memahami batasan-batasan emosi.
1
BAB II
Pembahasan
A.Pengertian
Emosi
emosi adalah suatu keadaan
kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi juga diartikan sebagai suatu reaksi
psikologis dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut,
marah, muak, haru, cinta, dan sejenisnya. Biasanya emosi muncul dalam bentuk
luapan perasaan dan surut dalam waktu yang singkat.
Pengertan emosi menurut ahli:
1.
Hathersall (1985) merumuskan
pengertian emosi sebagai suatu psikologis yang merupakan pengalaman subyektif
yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Misalnya seorang remaja yang
sedang marah memperlihatkan muka merah, wajah seram, dan postur tubuh menegang,
bertingkah laku menendang atau menyerang, serta jantung berdenyut cepat.
2.
Keleinginna and Keleinginan (1981)
berpendapat bahwa emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah laku.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut
bahagia, sedih.
3.
William James (dalam DR. Nyayu
Khodijah) mendefinisikan emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan
dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh.
Dari berbagai pengertian emosi di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa emosi merupakan reaksi psikologi seseorang
dalam bertindak atau melakukan suatu tindakan, misalnya menangis, marah, benci,
takut, sedih, haru, cinta, muak, bahagia dan lain-lain.
B.Faktor Timbulnya Emosi
1. Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul
berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara individu. Mereka
merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun
gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah:
a. Merasa
tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul
ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
b. Merasa
dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh siapapun termasuk
orang tua mereka.
2
c. Merasa
lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada disokong,
disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
d. Merasa
tidak mampu atau bodoh.
e. Merasa
tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti sering
bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
f. Merasa
menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan dibedakan secara
tidak adil.
2. Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole
(1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah berikut ini.
a. Orang
tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri
mereka dilecehkan.
b. Apabila
dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
c. Terlalu
banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih banyak disalahkan,
dikritik oleh orang tua atau guru, akan cenderung menjadi marah dan
mengekspresikannya dengan cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki
guru, atau masuk geng dan bertindak merusak (destruktif).
d. Disikapi
secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara membandingkan dengan
saudaranya yang lebih berprestasi dan lainnya.
e. Merasa
kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua mampu.
f. Merasa
disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela, dihukum
dan dihina.
c. Macam-Macam
Emosi
Atas
dasar aktivitasnya, tingkah laku emosiaonal dapat dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu: takut, cemburu, gembira, marah dan cinta.
1. Emosi Takut
Pada
dasarnya, rasa takut itu bermacam-macam. Ada yang timbul karena seorang anak
kecil memang ditakut-takuti atau karena berlakunya berbagai pantangan dirumah.
Akan tetapi, ada juga rasa takut “naluriah” yang terpendam dalam hati sanubari
setiap insan. Misalnya saja, rasa takut akan tempat gelap, takut berada
ditempat sepi tanpa teman, atau takut menghadapi hal-hal asing yang tidak
dikenal. Kengerian-kengerian ini relative lebih banyak di derita oleh anak-anak
daripada orang dewasa.
3
Karena, sebagai insane yang masih sangat muda,
tentu saja daya tahan anak-anak belum kuat.
Jika
dilihat secara objektif, bisa dikatakan bahwa rasa takut selain mempunyai
segi-segi negative, yaitu bersifat menggelorakan dan menimbulkan
perasaan-perasaan dan gejala tubuh yang menegangkan, juga ada segi positifnya.
Rasa takut merupkan salah satu kekuatan utama yang mendorong dan
menggerakannya. Reaksi yang timbul di dalam individu, lalu menggerakan individu
untuk melindungi diri terhadap rangsangan atau bahaya dari luar, menjauhkan
diri dari sesuatu yang dapat menyakiti diri, melukai diri, atau menimbulkan
bahaya lainnya.
Dengan
demikian, jelaslah bahwa rasa takut mempunyai nilai negative dan positif.
Positif karena rasa takut melindungi individu dalam keadaan yang berbahaya.
2. Emosi Cemburu
Kecemburuan
adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari
seseorang. Seseorang yang cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap
saingannya.
3. Emosi Gembira
Gembira
adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan biasanya
kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan
kegembiraan biasanya bersifat social, yaitu melibatkan orang-orang lain di
sekitar orang yang sedang genbira tersebut.
4. Emosi Marah
Sumber
utama kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada
tujuannya. Dengan demikian,ketegangan (stress) yang terjadi dalam aktivitas itu
tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu
individu yang bersangkutan menjadi marah.
5.Emosi Cinta emosi yang paling
menonjol dikalangan remaja. Pada masa remaja, rasa cinta ini diarahkan pada
lawan jenisnya. Misalnya anak laki-laki diarahkan kepada anak perempuan dan
anak perempuan diarahkan pada anak laki-laki.
4
D. Emosi Dan Kesehatan
Faktor
pikiran (emosi) merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai, orang yang berpikiran
positif biasanya punya tingkat kesehatan yang lebih baik. Karna itu,
mengendalikan perasaan seperti marah dan sedih adalah untuk menjaga jiwa dan
raga tetap sehat. Emosi bisa mengganggu kesehatan yang berasa dari emosi
(perasaan) penderita. Ada tujuh jenis emosi yang biasa mengganggu kesehatan
antara lain: gembira (senang), marah, khawatir, melamun, berpikir sedih, takut
dan terkejut.
Berikut ini adalah pengaruh tujuh
emosi terhadap kesehatan:
1. Gembira
Gembira adalah pertanda jantung
berfungsi normal. Berarti darah, kelenjar limpa, dan chi (listrik tubuh)
berjalan normal. Manifestasinya badan sehat. Namun, bila perasaan itu
berlebihan, jalannya chi yang perlahan itu akan bergolak dan tersebar, sehingga
semangat yang tersimpan dalam jantung menjadi berantakan. Pada saat sangat
gembira, aliran chi akan melambat.
2. Marah
Pada kondisi normal, hati bekerja
dengan baik. Namun, begitu ada emosi negatif berupa kemarahan, hati akan
terangsang. Bila marah bregolak, chi hati berbalik naik ke atas, aliran darah
naik ke atas serta bergolak. Kemarahan ditandai dengan muka merah dan badan
bergetar.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa
sakit hati (sebagai organ) disebabkan oleh sakit hati (sebagai perasaan).
Karena hati berhubungan dengan kandung empedu, kemarahan berakibat juga pada
rusaknya fungsi kandung empedu ini. Akibatnya, kemarahan selalu mengarah pada
diri sendiri.
3. Khawatir
Kekhawatiran yang berlebihan bias menyebabkan aliran chi
bisa terhenti untuk sementara atau tersumbat. Kekhawatiran yang berlebihan akan
mengganggu kerja paru-paru yang hubungannya sangat dekat dengan usus besar.
Tidak mengherankan, orang yang
merasa khawatir biasanya akan menekan dada tempat paru-parunya berada.
Paru-paru dilambangkan dengan warna putih. Karena itu, orang yang khawatir
biasanya ditandai dengan muka pucat. Itu berarti chi paru-parunya tidak normal.
5
4. Berpikir
Berpikir di sini juga meliputi
penggunaan akal, berpikir terlalu banyak akan mengganggu fungsi atau kerja
limpa. Karena limpa berhubungan sangat erat dengan lambung, berpikir yang
keterlaluan akan mengganggu aktivitas lambung pula, tidak mengherankan orang
yang banyak berpikir sering menderita radang lambung atau gastritis dan
terganggu alat geraknya.
5. Sedih
Emosi sedih bisa timbul karena
seseorang dihadapkan pada keadaan yang mengecewakan, menggelisahkan atau muncul
sebagai akibat penderitaan karena luka, sakit, derita atau nyeri. Seperti rasa
khawatir, emosi sedih mempengaruhi kerja paru-paru, selain paru-paru, jantung
juga mudah terpengaruh emosi negatif ini. Karena organ dalam saling
berhubungan, emosi sedih dapat mempengaruhi hati dan organ lainnya. Sedih dapat
juga mengakibatkan terputusnya hubungan antara jantung dan pericardium (selaput
jantung). Akibatnya, timbul pendarahan lewat dubur dan uretra.
6. Takut
Rasa takut muncul sebagai
manifestasi dari munculnya ketegangan mental. Ketakutan seseorang seringkali
berbeda dengan ketakutan orang lain. Ada orang yang takut melihat anjing, ular,
berjalan di ketinggian, berbicara di depan umum, bertemu orang lain, dan
sebagainya. Takut bisa dipengaruhi dan mempengaruhi ginjal. Ketakutan yang
berlebihan akan mengacaukan fungsi ginjal dan limpa.
7. Terkejut
Terkejut adalah akibat dari
ketegangan jiwa, terkerjut dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh fungsi
ginjal, terkejut yang berlebihan akan melukai ginjal dan jantung. Dapat
disimpulkan, orang yang mudah terkejut biasanya mempunyai fungsi jantung yang
lemah.
6
E.Cara Mengatasi Emosi
Ketika emosi dan amarah memuncak
maka segala macam sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang
berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda,
binatang, orang lain, dan lain-lain di sekitarnya.
Ada beberapa cara untuk
mengatasi emosi: diantaranya adalah
1) Merasakan apa
yang orang lain rasakan
2) Tenangkan hati
di tempat yang nyaman
3) Mencari
kesibukan yang disukai
4) Curahan hati
5) Mencari penyebab
dan mencari solusi
6) Ingin menjadi
orang baik
7) Cuek dan
melupakan masalah yang ada
8) Berfikir rasional
sebelum bertindak
9) Diversifikasi
tujuan, cita-cita dan impian hidup
10) Jangan mudah terbawa emosi
F. Pengaruh Emosi
Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu
Ada beberapa contoh pengaruh emosi
terhadap perilaku individu diantaranya :
Ø memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau
puas atas hasil yang telah dicapai.contohnya:kalau kita mndapatkan nilai yang
tinggi punya kepuasan.
Ø melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (
frustasi ).
Ø menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila
sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (
nervous ) dan gagap dalam berbicara.
Ø terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa
cemburu dan iri hati.contoh:dalam pacaran
7
G. Peranan Emosi
dalam Proses Berpikir
ü
memungkinkan mengontrol tingkah laku.contohnya:saat kita marah,kita bisa
mengendalikan marah agar kita pun kurang marah nya.
ü
memberi arti terhadap pengalaman:contohnya:mis:minggu kmrin lagi marah2 emosi
blm trkontrol,jadi gimna caranya minggu berrikutnya seandainya ada yang bikin
kita emosi,dan kita dapat mengontrol emosi dari pengalaman sebelumnya.
ü
memecahkan masalah.
ü
berpikir kritis.
ü memahami konsep
kuantitas(ukuran),bagaimana cara kita mengetahui ukuran atau batasan.mis.kita
lagi marah jadi kita harus tahu batasan emosi kita biar tidak meluap.
ü Memahami
konsep diri:artinya:lebih tau tentang pribadi emosi kita.contohnya: mampu
mngntrol emosi diri kita sendiri bukan orang lain.
H. Peran Keluarga dan
Sekolah Terhadap Perkembangan Emosi
John Mayer, psikolog dari University of New Hampshire, mendefinisikan
kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara
mengendalikan emosi diri sendiri. Lebih lanjut pakar psikologi Cooper dan Sawaf
(1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional kemampuan merasakan, memahami, dan
secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan
pengaruh yang manusiawi. Dapat disimpulkan Kecerdasan emosi dapat diartikan
kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat,
termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta
membina hubungan dengan orang lain. Guru
dan keluarga dapat mengembangkan keterampilan kecerdasan emosional seorang anak
dengan memberikan beberapa cara yaitu:
1. Mengenali
emosi diri anak , mengenali perasaan anak sewaktu perasaan yang dirasakan
terjadi merupakan dasar kecerdassan emosional. kemampuan untuk memantau peraaan
dari waktu kewaktu merupakan hal penting bagi pemahahaman anak.
2. Mengelola
emosi, menangani perasan anak agar dapat terungkap dengan tepat kemampuan untuk
menghibur anak , melepasakan kecemasan kemurungan atau ketersinggungan, atau
akibat – akibat yang muncul karena kegagalan.
3. Memotivasi
anak, penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat
penting dalam keterkaitan memberi perhatian dan kasih sayang untuk memotivasi
anak dalam melakukan kreasi secara bebas.
8
4. Memahami
emosi anak.
5. Membina
hubungan dengan anak, Setelah kita melakukan identifikasi kemudian kita mampu
mengenali, hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan kecerdasan
emosional yaitu dengan memelihara hubungan.
6.
Berkomunikasi “dengan jiwa “, Tidak hanya menjadi pembicara terkadang kita
harus memberikan waktu lawan bicara untuk berbicara juga dengan demikian
posisikan diri kita menjadi pendengar dan penanya yang baik dengan hal ini kita
diharapkan mampu membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan anak
dengan reaksi atau penilaian.
I. PENGARUH EMOSI NEGATIF TERHADAP KEROHANIAN
ü Emosi negatif dapat menghilangkan
sukacita dan membuat seseorang larut dalam kesedihan.
Ketika kita dikuasai oleh emosi
negatif, kita tidak bisa memenuhi perintah Tuhan yang menghendaki agar kita
senantiasa bersukacita di dlaam Dia. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!
Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!“(Filipi 4:4)
ü Membuat
seseorang tidak percaya diri bahkan membenci diri sendiri. Rasa tidak percaya diri
berakar dari anggapan bahwa seseorang tidak berharga dan tidak mampu. Anggapan
seperti ini bisa membuat seseorang tidak hanya membenci diri sendiri, tetapi
juga membenci Allah dan menganggapNya tidak adil. “Oleh karena engkau Berharga di mataKu dan mulia, dan aku ini
mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu,dan bangsa2
sebagai ganti nyawamu.“(Yesaya 43:4).
ü Tidak disukai
oleh orang2 di sekitarnya. Tidak ada ornag yang senang berada di dekat orang
yang suka marah, iri hati, pembenci dan selalu bersedih. Ini menjelaskan bahwa
emosi yang negatif menghalangi kita untuk menjadi berkat bagi lingkungan dimana
kita berada.”Lebih baik tinggal
pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka
bertengkar.“(Amsal 21:9).
“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu,demikian pula segala kejahatan. tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.“(Efesus 4:31-32).
“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu,demikian pula segala kejahatan. tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.“(Efesus 4:31-32).
9
J.Hubungan Emosi Dengan Keperawatan
Pelayanan keperawatan
sangat diperlukan sosok perawat yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi.
Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga,
teman sesama perawat, dokter dan tim kesehatan yang lain. Saat perawat
berinteraksi sangat dibutuhkan sikap empati, mampu mengenali emosi diri dan
emosi orang lain, sehingga akan terjalin hubungan saling percaya dan saling
membantu antara perawat dengan pasien, perawat dengan keluarga,
perawat dengan dokter, perawat dengan tim medis yang lain.
10
BAB III
Penutup
A.kesimpulan
Emosi dapat diartikan sebagi suatu
reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia,
sedih, berani, takut, marah, muak, haru, cinta dan lain-lain. Emosi seringkali
berhubungan dengan tujuan tingkah laku.
Emosi sering didefinisikan dalam
istilah perasaan (feeling), misalnya pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan,
marah, takut, bahagia dan lainnya.
Kemudian jenis emosi terdiri dari
emosi positif yaitu (emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan
perasaan positif pada orang yang mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang,
senang, gembira, kagum dan sebagainya. Emosi negatif (emosi yang tidak
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang
mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.
Jenis emosi lainnya yaitu menurut
Luella Cole (1963) yaitu
a. Emosi marah yaitu emosi yang lebih
mudah timbul dibandingkan dengan emosi lainnya.penyebabnya yaitu karena
direndahkan, dipermalukan,dihina, dipojokkan dan lain-lainnya.
b. Emosi takut yaitu Ketakutan ini banyak menyangkut dengan
ujian yang akan diikuti, sakit, kekurangan uang, rendah prestasi, tidak dapat
pekerjaan dan sebagainya.
c. Emosi cinta yaitu emosi yang paling
menonjol dikalangan remaja. Pada masa remaja, rasa cinta ini diarahkan pada
lawan jenisnya. Misalnya anak laki-laki diarahkan kepada anak perempuan dan
anak perempuan diarahkan pada anak laki-laki.
B. Saran
Makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap bagi yang membaca makalah ini bisa
memberikan masukan.
DAFTAR PUSTAKA
3. Makala
http://s-idolaku.blogspot.com/2012/04/makalah-emosi.htmlh Emosi
5. http://lettre-de-raphael.blogspot.com/2013/05/hubungan-emosi-dalam-keperawatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar