MAKALAH PATOLOGI
RADANG DAN MEKANISME PROSES INFEKSI DAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Oleh:
Kelompok
7
TAHUN AJARAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis,sehingga
penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini memuat tentang “Radang
Dan Mekanisme Proses Infeksi Dan Gangguan Sistem Reproduksi” Makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih belum sempurna.Oleh
karena itu,penulis mengharapkan
kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dalam penyusunan makalah ini.
Pada
kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Richi Ferdinand.S.Kep.,Ners
selaku Dosen Akademi
Keperawatan Bethesda Serukam
dan dosen pembimbing mata
kuliah“PATOLOGI” yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
2. Teman-teman angkatan 13 yang telah memberi semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini
berguna bagi para
pembaca,terutama
mahasiswa/mahasiwi Akademi
Keperawatan Bethesda Serukam.
Serukam, 6 April 2014
ii
Daftar Isi
Cover..................................................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.
Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
Definisi ..................................................................................................................... 2
B.
Penyebab Peradangan................................................................................................ 2
C.
Jenis-jenis Radang..................................................................................................... 2
D.
Tanda-tanda Radang................................................................................................. 3
E.
Faktor Yang Mempengaruhi
Peradangan Dan Penyembuhan................................... 4
F.
Mekanisme Infeksi..................................................................................................... 5
G.
Pembagian Infeksi..................................................................................................... 6
H.
Macam-Macam Infeksi Lainnya................................................................................ 6
I.
Stadium-Stadium Infeksi........................................................................................... 6
J.
Gangguan Sistem Reproduksi................................................................................... 8
1. Gangguan Organ Reproduksi Wanita.................................................................. 8
2. Gangguan Organ Reproduksi Pria....................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................ 11
B.
Saran.......................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap
orang pasti pernah mengalami luka, baik luka ringan maupun luka berat. Kita akan
menemui banyak kasus luka,Sebelum kita melakukan perawatan luka pada
pasien,sebaiknya kita mengetahui lebih dalam tentang peradangan dan penyembuhan
luka.Peradangan dan penyembuhan luka merupakan dua hal yang saling berhubungan
satu sama lain namun berbeda dalam prinsip,mekanisme kerja,dan fungsinya.Proses
yang terlebih dahulu terjadi adalah peradangan,karena peradangan merupakan
salah satu fase yang harus dilewati sebelum terjadinya penyembuhan luka.
Sistem reproduksi pada manusia rentan mengalami
penyakit, kelainan juga gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai
faktor. Bisa saja karena tumor, virus, bakteri atau memang disfungsi organ
reproduksi yang disebbakan oleh hal-hal yang tak terduga misalnya makanan atau
zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia.
B.
Tujuan
Agar Mahasiswa/i
Dapat:
1.
Mengetahui Macam-macam radang dan mekanisme proses infeksi
yang dapat terjadi pada tubuh manusia.
2.
Mengetahui penyebab peradangan.
3.
Menambah wawasan tentang peradangan dan infeksi dan ilmu
dalam dunia kesehatan.
4.
Mengetahui dan memahami gangguan pada sistem reproduksi
manusia.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Definisi
Radang
dalam bahasa medik dikenal dengan Inflammasi yaitu suatu respon jaringan
tubuh yang kompleks saat menerima rangsang yang kuat akibat pengrusakan sel,
infeksi mikroorganisme patogen dan iritasi. Radang juga merupakan proses
tubuh mempertahankan diri dari aneka rangsangan tadi agar tubuh dapat meminimalisir
dampak dari rangsangan tadi. Peradangan dapat dikenali dengan adanya
beberapa tanda khas yang sering menyertai, Aulus Cornelius Celcus (30 SM – 45
M) memberi istilah latin yaitu Rubor, Calor, Dolor, Tumor. Sementara
Galen menambahkan dengan Functio laesa. Menurut Katzung
(2002):Radang ialah suatu proses yang dinamis dari jaringan hidup atau
sel terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama oleh
pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat (connective tissue).
B.
Penyebab Peradangan
a.
Infeksi dari mikroorganisme dalam jaringan.
b.
Trauma fisik.
c.
Cedera kimiawi, radiasi, mekanik atau termal.
d.
Reaksi imun (menimbulkan respon hipersensitif dalam
jaringan).
C.
Jenis-jenis Radang
1.
Radang Akut
Radang
akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk
mengirimkan leukosit ke daerah cedera.Leukosit membersihkan berbagai mikroba
yang menginvasi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. Terdapat 2
komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan penampang dan
struktural dari pembuluh darah serta emigrasi dari leukosit.Perubahan penampang
pembuluh darah akan mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya
perubahan struktural pada pembuluh darah mikro akan memungkinkan protein plasma
dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah. Leukosit yang berasal dari
mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan selanjutnya berakumulasi di lokasi
cedera.
2.
Radang Kronis
Radang
kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang
(berminggu-minggu hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan
dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan.
2
Perbedaannya
dengan radang akut,radang akut ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan
infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar.Sedangkan radang kronik ditandai oleh
infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma),
destruksi jaringan, dan perbaikan.
Radang
kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul menyusul radang
akut, atau responnya sejak awal bersifat kronik. Perubahan radang akut menjadi
radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan
agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses penyembuhan
normal. Ada kalanya radang kronik sejak awal merupakan proses primer. Sering
penyebab jejas memiliki toksisitas rendah dibandingkan dengan penyebab yang
menimbulkan radang akut. Terdapat 3 kelompok besar yang menjadi penyebabnya,
yaitu infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel tertentu (seperti basil
tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak lama
dengan bahan yang tidak dapat hancur (misalnya silika), penyakit autoimun. Bila
suatu radang berlangsung lebih lama dari 4 atau 6 minggu disebut kronik. Tetapi
karena banyak kebergantungan respon efektif tuan rumah dan sifat alami jejas,
maka batasan waktu tidak banyak artinya. Pembedaan antara radang akut dan
kronik sebaiknya berdasarkan pola morfologi reaksi.
D.
Tanda-Tanda Radang
Reaksi tubuh yang
mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
1.
Rubor : Warna merah
Rubor atau kemerahan merupakan hal
pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan.Saat reaksi
peradangan timbul,terjadi pelebaran arteriola yang mensuplai darah ke daerah
peradangan.
Sehingga lebih banyak
darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi
penuh dengandarah.Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan
warna merahlokal karena peradangan akut.
2.
Kalor : Panas
Kalor
terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut.Kalor disebabkan
pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memiliki suhu 37oC
disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak dari pada ke
daerah normal.
3.
Tumor : Pembengkakan
Pembengkakan
sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan oleh pengiriman
cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial.
3
Campuran
dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat
meradang.
4.
Dolor : Rasa nyeri
Perubahan
pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung
saraf.Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapat
merangsang saraf.Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan yang meninggi akibat pembengkakan
jaringan yang meradang.
5.
Functiolaesa : Gangguan fungsi
Berdasarkan
asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang (Dorland, 2002).Functio
laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum diketahui
secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradang.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Peradangan Dan
Penyembuhan
Seluruh
proses peradangan bergantung pada sirkulasi yang utuh kedaerah yang terkena.
Jadi, jika ada defisiensi suplai darah kedaerah yang terkena, maka proses peradangannya
sangat lambat, infeksi yang menetap dan penyembuhan yang jelek.
Banyak
faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka atau daerah cidera atau daerah
peradangan lainnya,salah satunya adalah bergantung pada poliferasi sel dan
aktivitas sintetik,khususnya sensitif terhadap defisiensi suplai darah lokal
dan juga peka terhadap keadaan gizi penderita.
Penyembuhan juga
dihambat oleh adanya benda asing atau jaringan nekrotik dalam luka, oleh adanya
infeksi luka dan immobilisasi yang tidak sempurna.
Komplikasi pada
penyembuhan luka kadang-kadang terjadi saat proses penyembuhan luka. Jaringan
parut mempunyai sifat alami untuk memendek dan menjadi lebih padat, dan kompak
setelah beberapa lama. Akibatnya adalah kontraktur yang dapat membuat dareah
menjadi cacat dan pembatasan gerak pada persendian.
Komplikasi
penyembuhan yang kadang-kadang dijumpai adalah amputasi atau neuroma traumatik,
yang secara sederhana merupakan poliferasi regeneratif dari serabut-serabut
saraf kedalam daerah penyembuhan dimana mereka terjerat pada jaringan parut
yang padat.
4
Macam-Macam Penyakit
Radang
a.
Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis).
b.
Radang Tenggorokan.
c.
Radang Lambung.
d.
Penyakit Radang/Pembesaran Prostat.dll
F. Mekanisme Infeksi
Infeksi adalah:
Masuknya
kuman penyakit kedalam tubuh hingga menimbulkan gejala–gejala penyakit.
Infeksi merupakan
keadaan jaringan tubuh yang terpapar mikroorganisme baik oleh bakteri,virus,jamur
maupun parasit.Sama seperti radang,infeksi dapat terjadi baik di permukaan luar
tubuh maupun di permukaan rongga dalam tubuh.
Dalam
perjalanannya, bagian tubuh yang terinfeksi akan mengalami proses peradangan.
Paparan mikroorganisme pada permukaan tubuh akan merangsang tubuh untuk
melakukan penolakan terhadap agen infeksius tersebut maka muncullah tanda-tanda
peradangan seperti di atas.
Namun
infeksi dapat juga terjadi belakangan setelah terlebih dulu terjadi radang Bagian
tubuh yang terluka akan mengalami peradangan akibat terjadinya kerusakan
jaringan,reaksi radang ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh agar kerusakan
tidak bertambah luas.Akan tetapi dalam perjalanannya,permukaan luka dapat saja
terpapar oleh mikroorganisme patogen.
Perjalanan infeksi
dimulai jika ada jalur masuk (port d’entry).Lalu setelah melewati masa inkubasi
yaitu waktu dimana agen infeksi masuk ke dalam tubuh sampai munculnya gejala
awal infeksi maka penderita akan mengalami fase akut. Jadi saat seseorang
merasakan timbulnya gejala infeksi maka sebenarnya agen penyebab infeksi itu
sendiri telah masuk ke dalam tubuh beberapa waktu sebelumnya.Namun perlu
diketahui bahwa tidak semua peradangan memerlukan antibiotik, kalaupun terjadi
infeksi,tidak semua infeksi dapat diobati dengan antibiotik sebab infeksi yang
penyebabnya bukan bakteri tentunya tidak efektif diobati dengan antibiotika.Setelah
fase akut beberapa jenis infeksi dapat sembuh sendiri(self limiting diseases),ada
juga yang sembuh dengan intervensi antibiotika sedangkan yang lainnya tidur (dormant)
menjadi fase kronis dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali.
5
Secara
umum radang dan infeksi memilki perbedaan gejala yang sangat tipis,tetapi
dengan memahami perbedaan ini kita berharap bisa mendapatkan pelayanan
pengobatan yang rasional,efektif dan ekonomis. (dr.Amran).
G.
Pembagian Infeksi :
1.
PRIMER : Apabila terjadi secara langsung sebagai akibat dari
proses yang ditimbulkan mikroorganisme sendiri.
2.
SEKUNDER :Terjadi oleh sesuatu sebab,misalnya:kelemahan tubuh,kelaparan,
kelelahan,luka dan sebagainya.
H.
Macam-macam Infeksi lainnya
1.
REINFEKSI :Penyakit yang mula-mula sudah sembuh tapi
kemudian muncul lagi.Disebut juga “Residif”.
2.
SUPER INFEKSI : Proses penyakit belum sembuh akan tetapi
sudah disusul oleh infeksi yang lain. Disebut juga “infeksi Ganda”.
3.
INFEKSIOUS : Penyakit infeksi yang mudah menular dari
seorang kepada orang lain. Disebut juga “Infeksiosa”.
4.
EPIDEMI : Penyakit infeksi yang bersifat menular, kadang–kadang
dapat menyerang orang bayak dalam waktu singkat.
5.
PANDEMI : Merupakan Epidemi yang menyebar ke Negara lain.
6.
ENDEMI : Suatu penyakit yang terus–menerus secara menetap
terdapat dalam daerah tertentu.
I.
Stadium–stadium Infeksi
1.
TAHAP RENTAN
Pada tahap ini
individu masih dalam kondisi relatif sehat, namun peka atau labil, disertai
faktor predisposisi yang mempermudah terkena penyakit, seperti umur, keadaan
fisik, perilaku/kebiasaan hidup, sosial ekonomi, dll. faktor – fator
predisposisi tersebut mempercepat masuknya agen penyebab penyakit (mikroba
patogen) untuk berinteraksi dengan pejamu.
2.
TAHAP INKUBASI
Inkubasi disebut juga
masa tunas, masa dari mulai masuknya kuman kedalam tubuh (waktu kena tular)
sampai pada waktu penyakit timbul. Setiap penyakit berlainan masa ikubasinya.
Penularan penyakit dapat terjadi selama masa inkubasi.
6
Lamanya masa inkubasi dipengaruhi
oleh:
a.
Jenis mikroorganisme.
b.
Virulensi atau ganasnya mikroorganisme dan Jumlah
mikroorganisme.
c.
Kecepatan berkembang biaknya mikroorganisme dan Kecepatan
pembentukan toksin dari mikroorganisme.
d.
Porte de’entre (pintu masuk dari mikroorganisme).
e.
Endogen (daya tahan host atau tuan rumah).
3.
TAHAP SAKIT
Penderita
dalam keadaan sakit.Merupakan tahap tergangunya fungsi organ yang dapat
memunculkan tanda dan gejala (signs and symptoms) penyakit.Dalam perjalanannya
penyakit akan berjalan bertahap.Pada tahap awal,tanda dan gejala penyakit masih
ringan.Penderita masih mampu melakukan aktivitas harian dan masih dapat diatasi
dnegan berobat jalan.Pada tahap lanjut,penyakit tidak dapat diatasi dengan
berobat jalan,karena penyakit bertambah parah,baik secara obyektif maupun
subyektif.Pada tahap ini penderita tidak mampu lagi melakukan aktivitas
sehari-hari dan jika berobat umumnya membutuhkan perawatan.Penularan
mikroorganisme melalui hidung,mulut,telinga,mata,urin,feses,sekret dari
ulkus,luka,kulit,organ-organ dalam.
4.
TAHAP PENYEMBUHAN
Perjalanan
penyakit pada suatu saat akan berakhir pula. Perjalanan penyakit tersebut dapat
berakhir dengan 5 alternatif:
1)
Sembuh sempurna
Penderita
sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi sel/jaringan/organ tubuh
kembali seperti sediakala.
2)
Sembuh dengan cacat
Penderita
sembuh dari sakitnya namun disertai adanya kecacatan. Cacat dapat berbentuk
cacat fisik, cacat mental, maupun cacat sosial.
3)
Pembawa (carier)
Perjalanan
penyakit seolah-olah berhenti, ditandai dnegan menghilangnya tanda dan gejala
penyakit. Pada kondisi ini agen penyebab masih ada dan masih potensial sebagai
sumber penularan.
7
4)
Kronis
Perjalanan
penyakit bergerak lambat, dengan tanda dan gejala yang tetap atau tidak
berubah.
5)
Meninggal dunia
Akhir perjalanan
penyakit dengan adanya kegagagalan fungsi-fungsi ogan.
J.
Gangguan Sistem Reproduksi
Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat
berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi
secara kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem
reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya.
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan
sperma dan ovum. Sperma merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh
laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh
perempuan.Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri
atau virus. Bakteri dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi
terutama organ reproduksi pada wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau
merupakan salah satu gangguan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga dapat
menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista bahkan hingga menimbulkan kanker
rahim.
1.
Gangguan Organ Reproduksi Wanita
Penyakit
yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi,
kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
1.
Gangguan Menstruasi
Gangguan
atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore
primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun
dan diikuti dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Sementara itu,
amenore sekunder adalah tidak terjadinya proses menstruasi selama 3 hingga 6
bulan pada wanita yang telah mengalami suklus menstruasi sebelumnya.
2.
kanker pada wilayah genital
Penyakit
pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah ovarium, serviks
dan juga vagina. Kanker vagina ini belum diketahui apa penyebab pastinya.
Namun, para ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh infeksi virus.
3.
Endometriosis
Merupakan
gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yakni di
ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita.
8
Gejala yang paling lazim muncul antara lain
nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman
yang berlebihan saat menstruasi.
4.
infeksi vagina
Penyakit
ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau yang sangat
menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang wanita
pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan
aktif melakukan kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
5.
Mandul/Infertilitas
Hal
ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum, wanita
akan mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang subur
biasanya tidak terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini
menandakan gejala infertilitas. Hal ini biasa diatasi dengan berbagai metode
salah satunya adalah terapi makanan dan lain-lain.
6.
Kanker Payudara
Penyakit
pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara.
Meski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan
menyerang wanita sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan pria.
7.
Mola Hidalidosa
Atau yang
lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan kondisi dimana wanita
mengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim melainkan
hanya gelembung bernama mola juga darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa dan bahkan berbuntut pada kematian
yang disebabkan pendarahan.
8.
Condiloma Accuminata
Merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai dengan munculnya
kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal kanker pada mulut rahim
wanita.
2.
Gangguan Organ Reproduksi Pria
1.
Hipogonadisme
Merupakan
gejala dimana terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan disebabkan oleh
adanya gangguan interaksi hormon yakni androgen dan juga estrogen. Penyakit ini
bisa berujung pada kemandulan dan juga berkurangnya karakter maskulin pada
pria.
9
2.
Kriptorkidisme
Adalah
suatu kegagalan satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen menuju scrotum
saat pria masih bayi. Hal ini membuat hormon testoteron nya tidak berkembang
dengan baik.
3.
Uretritis
Adalah
peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa gatal yang
berlebih terutama pada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini akan sering
buang air kecil. Penyebabnya adalah virus herpes.
4.
Prostatitis
Adalah
gejala dimana prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama Escherichia
colia.
5.
Epididimitis
Adalah
infeksi yang biasanya terjadi pada sistem reproduksi pria. Penyakit yang satu
ini biaanya disebabkan oleh bakteri E. Coli dan juga Chlamydia.
6.
Sifilis
Penyakit
ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang didapatkan seseorang
melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga trasfusi darah.
Gejala
yang timbul adalah luka pada kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh,
kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit.
7.
Gonorrhea
Penyakit
ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria
Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan menyimpang.
Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna putih yang disertai dengan rasa yang
nyeri pada saat buang air kecil.
8.
AIDS
AIDS kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome
atau Acquired Immune Deficiency Syndrome Penyakit AIDS disebabkan oleh virus
Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang system keekbalan tubuh
manusia, sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai infeksi.
10
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama system
kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
2.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit
lebam, demam dll,
3.
Tanda-tanda klinis radang akut kembali timbul pada radang
ini, seperti rubor, kalor, tumor, dolor, functio laesa.
4.
Infeksi adalah Masuknya kuman penyakit kedalam tubuh hingga
menimbulkan gejala – gejala penyakit.Infeksi merupakan keadaan jaringan tubuh
yang terpapar mikroorganisme baik oleh bakteri,virus,jamur maupun parasit Sama
seperti radang,infeksi dapat terjadi baik di permukaan luar tubuh maupun di permukaan
rongga dalam tubuh.
5.
Secara umum radang dan infeksi memilki perbedaan gejala yang
sangat tipis,tetapi dengan memahami perbedaan ini kita berharap bisa
mendapatkan pelayanan pengobatan yang rasional,efektif dan ekonomis.
(dr.Amran).
6.
Laki-laki dan perempuan memiliki
sistem reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya.
7.
Proses reproduksi pada manusia
membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel kelamin manusia yang
dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan
oleh perempuan.
B.
Saran
1.
Sebaiknya jika terjadi peradangan pada kita, kita segera
merawatnya dengan memberikan Antibiotic, Analgesik dan Antipiretik.
2.
Dengan mengetahui gejala-gejala awal peradangan kita dapat
mengantisipasi dari awal jka terjadi peradangan pada pasien ataupun orang
terdekat kita.
3.
Dengan mengetahui penyebab-penyebab pada peradangan maka
kita dapat mencegah lebih awal sebelum terjadinya penyakit yang lebih parah.
4.
Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan
mempelajari lebih dalam tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem
reproduksi ini sangat penting bagi kelangsungan hidup agar tetap lestari.
5.
Mahasiswa/i memahami dan mempelajai lebih dalam tentang bahaya-bahaya penyakit pada gangguan system
reproduksi.
11
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar