Remaja
1. Pengertian
Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-21 tahun (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 dalam Kemenkes (2015). Remaja dalam ilmu psikologi diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolesecene, dan youth. Remaja atau adolescence (inggris), berasal dari bahasa latin “adolesecene” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan social dan psikologi (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintregasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar (Piaget dalam Ali & Asrori, 2017).
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif mandiri (Muangman, 1980 dalam Sarwono, 2015).
2. Karakteristik
Remaja Berdasarkan Umur
Menurut
Kumalasari & Andhayantoro, (2012) karakteristik remaja berdasarkan umur
sebagai berikut :
a. Masa
remaja awal (Erly puberty) 10 – 12
tahun
1) Lebih
dekat dengan teman sebaya.
2) Ingin
bebas.
3) Lebih
banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.
4) Mulai
berpikir abstrak.
b. Masa
remaja pertengahan (middle puberty)
13 – 16 tahun
1) Mencari
identitas diri.
2) Timbul
keinginan untuk berkencan.
3) Mempunyai
rasa cinta yang mendalam.
4) Mengembangkan
kemampuan berpikir abstrak.
5) Berhayal
tentang aktivitas seks.
c. Remaja
akhir (late puberty) 17 – 21 tahun
1) Pengungkapan
kebebasan diri.
2) Lebih
selektik mencari teman sebaya.
3) Mempunyai
citra tubuh (body image) terhadap
dirinya sendiri.
4) Dapat
mewujudkan rasa cinta.
Menurut
Kumalasari & Andhayantoro, (2012) Tiga hal yang menjadikan masa remaja
penting sekali bagi kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut:
a. Masa
remaja (usia 10 – 21 tahun) merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan
periode pematangan orgaan
reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas.
b. Masa
remaja terjadi perubahan fisik (organ biologis) secara cepat yang tidak
seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental – emosional). Perubahan yang cukup
besar ini dapat membingungkan remaja yang mngalaminya, karena itu perlu
pengertian, bimbingan, dan dukungan-dukungan disekitarnya agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat, baik jasmani, mental,
maupun psikososial.
c. Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja laki-laki dan wanita. Bagi laki-laki, masa remaja merupakan saat diperolehnya kebebasan, sedangkan untuk remaja wanita merupakan saat dimulainya segala bentuk pembatasan.
3. Tumbuh Kembang Remaja
Menurut
Kumalasari & Andhayantoro, (2012) pengertian tumbuh kembang adalah
pertumbuhan fisik atau tubuh dan perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumuh
kembang remaja merupakan peroses atau tahap perubahan atau transisi dari masa
kanak-kanak menjadi masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan,
diantaranya adalah sebagai beruikut:
a. Perubahan
fisik meliputi perubahan yang bersifat badaniah, baik yang bisa dilihat dari
luar maupun yang tidak dilihat.
b. Perubahan
emosional yang bercermin dari sikap dan tingkah laku.
c. Perkembangan
kepribadian dimana masa ini tidak hanya di pengaruhi oleh orang tua dan
lingkungan keluarga tetapi juga lingkungan luar sekolah.
4. Perubahan
Fisik Pada Remaja Putri
Menurut Kumalasari
& Andhayantoro, (2012) perubahan fisik pada remaja putri sebagai berikut:
a. Tanda-tanda
seks primer
Pada remaja wanita
sebagai tanda kematangan orrgan reproduksi adalah ditandainya dengan datangnya
mentruasi (menarce). Menstruasi
adalah proses peluruhan lapisan dalam atau endometrium yang banyak mengandung
pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal ini berlangsung terus sampai
menjelang masa menopause yaitu ketika seorang berumur sekitar 40 – 50 tahun.
b. Tanda-tanda
seks sekunder wanita
1) Lengan
dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar.
2) Pinggul
lebar, bulat, dan membesar.
3) Tumbuh
bul-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina.
4) Tulang-tulang
wajah mulai memanjang dan membesar.
5) Pertumbuhan
payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta kelenjar susu berkembang,
payudara menjadi lebih besar dan bulat.
6) Kulit
menjadi lebih kasar lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori bertambah besar,
kelenjar lemak, dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
7) Otot semakin besar dan semakin kuat.
8) Suara menjadi lebih penuh dan semaki merdu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar